APAKAH pendidikan karakter itu? Pertanyaan pendek ini bisa memunculkan jawaban panjang dan beragam. Bahkan tak mustahil menjebak kita ke dalam kumparan definisi yang rumit, silang argumen yang memancing selisih pendapat. Walau pertanyaan itu melahirkan sederet pengertian, namun semua pasti sepakat dalam satu hal yaitu betapa pentingnya pendidikan karakter bagi pengembangan generasi dan masyarakat Indonesia.
Sejalan dengan hal itu Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, menegaskan, tidak ada yang menolak tentang pentingnya karakter. "Tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana menyusun dan menyistemasikan. sehingga anak-anak dapat lebih berkarakter dan lebih berbudaya," katanya pada suatu kesempatan.
Sejalan dengan hal itu Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, menegaskan, tidak ada yang menolak tentang pentingnya karakter. "Tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana menyusun dan menyistemasikan. sehingga anak-anak dapat lebih berkarakter dan lebih berbudaya," katanya pada suatu kesempatan.
Dalam realitas di lapangan, sebenarnya diam-diam pendidikan karakter sudah banyak diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia meskipun mereka tidak khusus atau tidak secara eksplisit menyatakan bahwa yang mereka lakukan adalah pendidikan karakter.Ada sekolah yang menyebutnya sebagai pendidikan nilai-nilai kemanusiaan, ada yang menyebut dengan pembinaan akhlak, bahkan ada yang tidak memben label sama sekali. Beberapa sekolah unggulan dan sekolah alternatif di kota-kota besar telah berupaya menyelenggarakan pendidikan karakter dengan berbagai variasi dengan mempertimbangkan konteks dan kebutuhan lingkungannya.
Bahkan pondok pesantren dan sekolah berbasis agama lainnya sudah lama mengembangkan pembinaan mental spiritual, sehingga mampu melahirkan alumni yang berkepribadian dan beriman kuat.Karakter terdiri dari tiga unjuk perilaku yang saling berkaitan yaitu tahu arti kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berperilaku baik (Lickona, 199151). Ketiga substansi dan proses psikologis tersebut bermuara pada kehidupan moral dan kematangan moral individu. Dengan kata lain, karakter dapat dimaknai sebagai kualitas pribadi yang baik.
Yang jelas pendidikan karakter selayaknya dikembangkan pendekatan terpadu dan menyeluruh. Efektivitas pendidikan karakter tidak selalu harus dengan menambah program tersendiri, melainkan bisa melalui transformasi budaya dan kehidupan di lingkungan sekolah. Melalui pendidikan karakter semua berkomitmen untuk menumbuh kembangkan peserta didik menjadi pribadi utuh yang mengintemalisasi kebajikan (tahu dan mau), dan terbiasa mewujudkan kebajikan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar